Pendidikan Jasmani Dalam Keluarga Pada Masa Balita

Masa-masa awal kelahiran merupakan masa yang paling kritis, bayi sangat peka terhadap perlakuan lingkungan hingga ia akan sulit untuk bertahan. Segala pengaruh lingkungan dapat mempengaruhi sikap serta perilakunya hingga sepanjang hidupnya. Seorang ibu harus sangat tahu bahwa pada masa awal kelahirannya, anak belum mengetahui tuntutan lingkungan terhadap dirinya, mereka membutuhkan tangan-tangan halus ibunya, sentuhan rasa dan kehangatan ibunya yang memberi makna dan warna bagi kehidupan anak selanjutnya.

Berikut beberapa informasi mengenai teknik perawatan bayi menurut psikologi modern:

1. Menyambut kelahiran bayi

Setelah kelahiran, sebaiknya orang tua (ayah/ibu) tetap bersama sang bayi selama kira-kira satu jam. Penelitian luas menunjukkan, bayi yang dibaringkan di dada ibunya selama sedikitnya satu jam setelah lahir dapat menerima air susu ibunya lebih baik daripada bayi-bayi yang dipisahkan dari ibunya sebelum satu jam. Yang paling diperlukan oleh bayi yang baru lahir adalah kehadiran kedua orang tuanya setiap saat di sisinya. Baik itu ayah atau ibunya. Oleh karena itu, ayah dan ibu harus tahu cara menggendong bayi yang benar.

Sebelum digendong, pertama-tama bayi harus selalu diselimuti, karena tubuhnya yang lemah, mereka memerlukan kehangatan. Ayah atau ibu bisa menghangatkan tubuhnya dengan selimut ataupun dengan kehangatan tubuh mereka. Kemudian, cara terbaik menggendong bayi adalah dengan meletakkan leher dan bagian belakang kepalanya di lengan sambil menopang punggungnya. Kepala bayi terlalu besar sehingga cenderung terkulai, sehingga lehernya harus ditopang dengan aman. Ketika menggendong, ayunlah si bayi dengan gerakan ritmis. Adakan kontak mata dan biarkan ia mendengar suara kita. Jarak fokus kontak mata seorang bayi adalah 20-30 sentimeter. Kemudian ciumlah kepalanya. Jangan menggunkan sampo atau parfum yang tidak lazim dipakai saat sebelum melahirkan, karena si bayi harus mengetahui bau normal sang ibu atau ayah.

Yang terpenting bagi perkembangan bayi adalah terjaganya komunikasi dengan kedua orang tuanya. Namun, adakalanya bayi yang baru lelah akan terlalu lelah untuk menanggapi komunikasi orang tuanya.

2. Mengenal kondisi bayi

Hal yang cukup penting untuk diketahui oleh pasangan yang mendapatkan bayi adalah mengenal kondisi bayi. Berikut beberapa kondisi bayi yang perlu diperhatikan:

a. bayi yang baru lahir sangat membutuhkan kehangatan ibu dan ayahnya, hal ini sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya.

b. bayi rentan terhadap suhu dingin, karenanya ia harus selalu diselimuti.

c. bayi yang baru lahir belum mampu menggerakkan kedua tangan dan kakinya secara terpisah.

d. suara-suara di sekelilingnya akan sangat berpengaruh terhadap mentalnya, karenanya biasakan memperdengarkan suara-suara yang lembut dan berkonotsi positif.

e. masa lahir adalah masa penting pembentukan kepribadiannya, karenanya orang tua harus tahu cara memberikan stimulus yang baik bagi perkembangannya.

f. bayi dan anak-anak kecil menganggap diri mereka sebagai pusat dunia. Mereka tidak mempunyai konsep bahwa orang lain berfikir atau memiliki perasaan berbeda dengan mereka. Kebutuhan mereka adalah yang terpenting.

3. Stimulasi otak bayi pada masa lahir

a. mengenal jadwal pemberian stimulus

Kita ketahui bahwa masa lahir adalah masa penting dalam pembentukan kepribadiannya. Menurut penelitian, ada satu saat kritis dalam perkembangan bayi yang dimulai pada bulan kelima kehamilan dan berlanjut hingga dua tahun pertama dalam kehidupannya. Pada masa itu, interkoneksi saraf sedang dibentuk dalam jumlah besar di dalam otaknya. Masa ini adalah peluang untuk meningkatkan jumlah koneksi melalui stimulus (pengajaran). Adapun secara khususnya, waktu yang paling tepat untuk melakukan stimulus pada bayi adalah pada saat bayi dalam keadaan siap untuk memberikan perhatian. Berikut tanda-tanda bahwa bayi sedang dalam keadaan siap:

- pernafasannya lambat dan teratur

- pupil matanya lebar

-ia tidak rewel, tidak menggeliat-geliat atau menangis ketika menyusu, ia mengisap perlahan-lahan atau tidak sama sekali ia melihat terpaku pada suatu objek di tangan anda, dan tidak melihat ke sana ke mari

-jika diamati, ujung jari-jari kakinya menggapai ke arah apa pun yang sedang diamatinya.

Bagi orang tua yang ingin melakukan stimulus terhadap bayinya, bisa mencobanya secara rutin dua kali 15 menit setiap harinya.

b. beberapa metode dan materi stimulus

Kita baiknya senantiasa melakukan stimulus-stimulus yang telah dibiasakan ketika bayi masih dalam kandungan. Hal ini merupakan bagian dari kekonsistenan metode pendidikan. Stimulasi yang pertama-tama diberikan pada bayi adalah interaksi tubuh. Yakni memperkenalkan pada bayi tentang objek-objek di sekitarnya yang dapat dijangkaunya, misalnya anggota tubuhnya sendiri. Hal ini baik dilakukan ketika waktu jeda setelah ia menyusui, jadi jangan biarkan bayi kekenyangan ketika ia menyusui sehingga ia ketiduran. Untuk menjaga asosiasi yang baik antara otak kanan dan otak kiri bayi, biasakan untuk melakukan interaksi yang seimbang terhadap anggota tubuhnya yang berpasangan, semisal kedua tangan. Upamanya ibu berkata pada bayi, “ini tangan kananmu.” Maka lanjutkan dengan mengatakan, “dan ini tangan kirimu.” Stimulus pada bayi juga bisa berupa mengajari kata-kata, nama-nama benda atau kata kerja. Hal ini dapat menstimulasi perkembangan otaknya dengan baik, asalkan dilakukan secara terus-menerus pada waktu-waktu yang tepat. Kata-kata yang dipilih juga harus terfokus pada objek atau tindakan yang terjangkau oleh indera si bayi kala itu. Pengkondisian suasana sekitar bayi adalah salah satu metode penting untuk merangsang perkembangan bayi. Berdasarkan suatu keterangan, seorang anak yang mengingat saat-saat ketika ia dilahirkan, ia menganggap dokter yang mengurusnya sebagai monster yang menyerakan, dikarenakan pakaian mereka yang aneh. Meski tidak semua anak dapat mengingat masa bayinya, namun memberikan pengalaman-pengalaman yang baik bagi bayi diyakini akan mempengaruhi perkembangannya. Selanjutnya metode terakhir adalah rangsangan berupa musik. Banyak penelitian telah menunjukkan keefektifan dari metode ini.

c. manfaat kegiatan stimulus otak bayi

Jika kita dapat mengajari bayi mengungkapkan emosi bayi, termasuk ilustrasi dan kemarahan, melalui komunikasi verbal, bukan dengan ledakan emosi seperti menangis dan menjerit, berarti kita telah berhasil mengubah pola klasik hubungan ibu dan anak. Jadi, ketika bayi lapar ia tidak lagi menangis, tapi akan menggunakan ucapan bayi, “Eh, Eh,” dan ibu akan menjawabnya dengan “Eh, Eh” sambil menyiapkan susu untuknya. Sang bayi mengetahui bahwa ia akan segera diberi makanan. Sehingga kebutuhannya akan segera terpenuhi tanpa membuat si bayi ataupun ibunya frustasi.

Komentar